Tuhan

Tuhan
doaku

Selamat Datang

Semoga anda krasan dan menemukan apa yang anda cari

Selasa, 28 Juni 2011

lanjutan Desa Kecil

Begitulah kesuksesan yang telah dipetik bu Warni. jika aku teringat 15 tahun dulu ketika aku masih kelas 2 SD, bu Warni keliling kampung untuk menjajakan pisang goreng dagangnnya. Yah, desaku yang kecil ini selalu dikelilinginya setiap sore, itu juga kadang nggak habis. Memang pisang goreng yang dijajakan sangat enak, tapi kebiasaan jajan warga desaku sangatlah kurang, kebanyakan orang-orang mempergunakan uangnya untuk keperluan sehari-hari. Entah kapan bu Warni punya ide jualan pisang goreng ke alun-alun kota, hingga dapat memetik kesuksesan sampai saat ini.
Tak lepas dari perjuangan juga orang tuaku waktu aku masih kecil juga begitu. Dulu bapak dan almarhum ibu memiliki seuah warung kecil dan lambat laun bisa menjadi toko yang besar, tapi........sejak ibu sakit keras, perlahan toko itu bangkrut dan ditutup seiring menutup matanya ibu dari keindahan dunia. Ah tak perlu mengingat itu, tapi aku belum pernah membalas kebaikan ibu, kasih sayang ibu, dan....ya Allah ampunilah dosa-dosa ibu dan tempatkan dalam kemuliaan-Mu. Amin.
Secepat kilat sepeda kembali ku ayun. Aku tak langsung pulang, menuju kekali apek pinggir desa yang sekaligus memisahkan desaku dan desa sebelah. Aku waktu kecil senang sekali main kekali ini, airnya yang jernih, ikan-ikan yang terlihat berenang kesana-kemari, walau tak terlalu banyak ikan yang tampak, tapi membuatku dan teman-teman senang berusaha menangkapnya.
Aku masih ingat Bejo, salah satu temanku yang selalu mengajak mandi setelah mencari ikan dikali ini. Waktu itu aku, Bejo, Dani dan teman-teman yang lain (bukan group kami hehe kayak apa aja pake group segala) sedang mandi disiang yang amat terik. Kami bertiga bergiliran mencebur kekali dengan gaya perenang profesional, "aku dulu" kata Bejo usil, dan memang kebiasaan kami siapa yang mencebur duluan harus nyelam dulu beberapa kuat, baru gantian giliran berikutnya. Dengan gaya sok profesionalnya kaya Husain Noor atlit loncat indah atau Indra Gunawan dari Sumut atlit renang Indonesia Bejo bersiap-siap, tak berselang lama "BLUUUURRRR......" sampai juga Bejo ketengah kali dan menyelam. Tanpa disadarinya ada sebauah emas ringan ikut terbawa arus, dan tiba-tiba Bejo muncul kepermukaan air, sontak yang melihatnya tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk kekepalanya Bejo. Bejo heran dan bertanya ke Dani "Hey dan, kenapa tertawa" celoteh Bejo penasaran.
"Itu....hahahaha" Dani sambil tetap tertawa dan menunjuk nunjuk kepala Bejo.
Dengan sedikit penasaran Bejo meraba kepalanya, dan ternyata ada benda lembek diatas kepalanya, setelah tangannya diturunkan "TAHIIIIII hahaha" kami semua tertawa terpingkal-pingkal. Hahahaha akupun terpingkal-pingkal sedirian di pinggir kali ini.
--------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

baiknya karya tak terbuat langsung indah, namun saran dan kritik pembaca salah satu faktor penentu keindahan sastra