percikan keringat mengalirkan nasib
beribu-ribu butir keringat dan pengharapan
meopang nafsu yang makin ganas tak terkendali
pasang surut dan meraut wajah yang cemberut
mental ku kecut
menapak hidup yang makun carut marut
akankan nasib jernih ada
dalam ukiran kehidupan dimasa tua
ataukah sebatas keruh bercampur peluh
dan doa-doa yang mungkin hanya sebagai penenag jiwa
walau nyatanya seakan sia-sia
Manusia
manusia selalu lupa
akan apa yang Engkau karuniakan dan berikan
manusia selalu menyalahkan-Mu
jika keburukan menimpanya
walau hanya sepercik ujian demi kebaikan
dan penggunaan akal yang Kau tempatkan
manusia
mahkluk sempurna
yang tak lebih hina dari iblis dan setan
yang tak lebih baik dari malaikat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
baiknya karya tak terbuat langsung indah, namun saran dan kritik pembaca salah satu faktor penentu keindahan sastra